Buletin Gerbang Muhlisin Edisi 18, 04 Robiul Akhir 1434 H / 15 Februari 2013
Tata Cara Sholat Sesuai Tuntunan Rosululloh (Bagian 3)
Hadits dari Malik bin Huwairits bahwa Rosululloh bersabda: "Sholatlah
kamu sebagaimana kamu melihat aku melakukan sholat.” (Diriwayatkan oleh
al-Bukhori)
A. Latar Belakang
Buletin Gerbang Muhlisin
edisi kali ini merupakan kelanjutan edisi sebelumnya yang akan mengulas
tentang tata cara sholat sesuai tuntunan Rosululloh.
B. Tata Cara Sholat Sesuai Tuntunan Rosululloh
4. Membaca Faatihah
Setelah membaca ta’awudz, dilanjutkan dengan membaca basmalah.
Bacaan basmalah adalah:
“Bismillahirrohmaninirrohim”
Artinya: “Dengan nama Alloh Yang Maha Pengasih, Maha Penyayang.”
Baru kemudian membaca Qur’an Surat Al-Faatihah [1]: 1-7, yaitu:
“Bismillahirrohmaninirrohim.”
Artinya: “Dengan nama Alloh Yang Maha Pengasih, Maha Penyayang.”
“ Alkhamdullilahirrobil’alamiyn”.
Artinya: “Segala puji bagi Alloh, Tuhan seluruh alam.”
“Arrohmaanirrohym.”
Artinya: “Yang Maha Pengasih, Maha Penyayang.”
“Maalikiyawmiddyn.”
Artinya: “Pemilik hari pembalasan.”
“Iyyakan’abuduwaiyyakanasta’iyn.”
Artinya: “Hanya kepada Engkaulah kami menyembah dan hanya kepada Engkaulah kami mohon pertolongan.”
“Ihdinasshirootholmustaqiym.”
Artinya: “Tunjukilah kami jalan yang lurus.”
“Shirootholladziynaan’amta’alayhim ghoyrilmaghdhuwbi’alayhimwalaaddhoollyn.”
Artinya: “(yaitu) jalan orang-orang yang telah engkau beri nikmat
kepadanya; bukan (jalan) mereka yang dimurkai, dan bukan (pula jalan)
mereka yang sesat.”
Catatan: Terdapat perbedaan pendapat
mengenai status bacaan basmalah. Ada yang berpendapat bahwa basmalah
tidak termasuk ayat dalam surat Al-Faatihah dan ada pula yang
berpendapat bahwa basmalah termasuk ayat dalam surat Al-Faatihah. Namun
perbedaan pendapat tersebut bukanlah masalah karena bagaimanapun
basmalah tetap harus dibaca dalam sholat. Dalilnya adalah:
Hadits dari Na’im al-Mujammir: "Saya sholat di belakang Abu Huroiroh
maka ia membaca "Bismillahirrohmaninirrohim" lalu membaca induk
al-Qur'an (surat al-Faatihah) sehingga tatkala sampai pada
"walaaddhoollyn" beliau membaca "amin" dan orang-orangpun sama membaca
"amin". Begitu juga tiap-tiap hendak sujud, mengucapkan: "Allohu Akbar"
dan bila berdiri dari duduk dalam roka'at kedua beliau mengucapkan:
"Allohu Akbar". Setelah bersalam beliau berkata: "Demi Yang menguasai
diriku, sungguh sholatku yang menyerupai dengan sholatnya Rosululloh"
(Diriwayatkan oleh an-Nasa'I, Ibnu Khuzaimah, Siroj, Ibnu Hibban dan
lainnya; tersebut dalam kitab al-Fath Juz II halaman 181, dengan
penjelasan bahwa inilah hadits yang paling sah tentang hal yang
disebut).
5. Membaca Amin
Dalilnya adalah:
Hadits
dari Abu Huroiroh bahwa Rosululloh bersabda: "Apabila imam membaca
“amin" maka kamu hendaklah pula membaca "amin" karena sungguh barang
siapa yang bacaan "amin"-nya bersamaan "amin" Malaikat, tentulah
diampuni dosanya yang telah lalu". Dan hadits dari Abu Huroiroh juga,
bahwa Rosululloh bersabda: "Apabila salah seorang diantaramu membaca
"amin" sedang Malaikat di langitpun membaca "amin" pula, dan bersamaan
keduanya, maka diampunilah ia dari dosanya yang sudah-sudah."
(Diriwayatkan oleh al-Bukhori dan Muslim dan dalam hadits riwayat Muslim
ada tambahannya: "Apabila salah seorang diantaramu membaca dalam
shalatnya)."
Bacaan amin hendaklah diucapkan dengan baik dan
dengan suara yang tidak keras, serta bersamaan dengan ucapan amin imam
manakala sholat berjamaah. Dilanjutkan dengan membaca salah satu ayat
atau surat al-Qur’an secara perlahan-lahan (tartil) sambil menghayati
maknanya. Bacaan ayat atau surat al-Qur’an ini hanya untuk rokaat
pertama dan rokaat kedua saja, sedang untuk rokaat berikutnya manakala
sholat lebih dari dua rokaat, cukup dengan membaca al-Faatihah.
Dalilnya adalah:
Hadis Abu Qotadah bahwa Rosululloh dalam shalat Dhuhur pada rokaat
kedua permulaan (rokaat ke-1 dan ke-2) membaca induk Kitab (Faatihah)
dan dua surat, serta pada dua rakaat lainnya (rokaat ke-3 dan ke-4)
membaca Faatihah saja, dan beliau memperdengarkan kepada kami akan
bacaan ayat itu, dan pada rokaat ke-1 diperpanjang tidak seperti dalam
rakaat ke-2; demikian juga dalam shalat Ashar dan Shubuh. (Diriwayatkan
oleh al-Bukhori dan Muslim)
Wallohu a’lam. [Bersambung]
Sumber:
Http://tarjih.muhammadiyah.or.id/download-manhaj.html
Pasha, Musthafa Kamal, Chalil, M.S., Wahardjani. 2003. Fikih Islam
Sesuai Dengan Putusan Majelis Tarjih, Citra Karsa Mandiri, Yogyakarta,
Halaman 46-48
Download file pdf Buletin Gerbang Muhlisin Edisi 18, 04 Robiul Akhir 1434 H / 15 Februari 2013 http://id.scribd.com/doc/125632815/Tata-Cara-Sholat-Sesuai-Tuntunan-Rosululloh-Bagian-3
Tidak ada komentar:
Posting Komentar